PERCOBAAN 6
PEMURNIAN GARAM DAPUR KOTOR DENGAN FILTRASI DAN ADSORPSI
I.
Tujuan
Untuk memperoleh persentase garam dapur murni dari
garam kotor dengan metode filtrasi dan adsorpsi.
II.
Dasar Teori
Metode
pemisahan adalah suatu cara yang digunakan untuk memiahkan atau memurnikan
suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan
dari suatu baha,baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. (Meliala,
2010)
Proses
pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode
pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran. Suatu
campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen
(lebih dari satu fase). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau
lebih fase: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas,
campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih
proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang
diinginkan.
2.1. Filtrasi
Filtrasi
adalah pemisahan campuran berdasarkan ukuran partikelnya, yaitu metode
pemisahan zat yang memiliki ukuran partikel yang berbeda dengan menggunakan
alat berpori (penyaring/filter). Penyaring akan menahan zat yang ukuran
partikelnya lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Hasil
penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut
residu (ampas). (Sukajiyah. 2011)
Pemisahan dengan cara filtrasi bertujuan untuk memisahkan zat padat dari
zat cair dalam suatu campuran berdasarkan perbandingan wujudnya. Alat yang kita
gunakan untuk menyaring disebut penyaring.
Ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat yang
akan disaring. Sebagai contoh, pemisahan pasir dan kerikil tentu membutuhkan
saringan yang berbeda dengan saringan yang digunakan untuk menyaring tepung.
Zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan seperti garam kotor ternyata
dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Garam dapur yang bercampur dengan
kotoran kita larutkan dalam air, kemudian kita saring. Kotoran akan tertinggal
dalam kertas saring, sedangkan garam yang larut dalam air masuk menembus kertas
saring. Zat yang tertinggal dalam kertas saring disebut residu, sedangkan
cairan yang dapat menembus kertas saring disebut filtrat.
2.2. Adsorpsi
Adsorpsi adalah penyerapan suatu zat pada permukaan zat lain. Gaya tarik
menarik dari suatu padatan dibedakan menjadi dua jenis yaitu: gaya fisika dan
gaya kimia yang masing-masing menghasilkan adsorpsi fisika dan adsorpsi kimia.
a. Karbon Aktif
Karbon aktif adalah sejenis absorben (penyerap)
berwarna hitam, berbentuk granula/butiran kecil, yang terbuat dari arang
tempurung kelapa, Kegunaan Karbon aktif adalah untuk media pengolahan air
kotor menjadi bersih (penjernih air) dan membantu menyerap bau pada air
sehingga kadar bau pada air menjadi berkurang.
Karbon aktif merupakan suatu bentuk arang yang
telah melalui aktifasi dengan menggunakan gas CO2, uap air atau bahan-bahan
kimia sehingga pori-porinya terbuka dan dengan demikian daya absorpsinya menjadi
lebih tinggi terhadap zat warna dan bau.
Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan
menyerap apa saja yang kontak dengan karbon tersebut. Karbon Aktif digunakan
untuk menjernihkan air, pemurnian gas, industri minuman, farmasi, katalisator,
dan berbagai macam penggunaan lain. Selain di bidang pengolahan air, karbon
aktif dapat digunakan di berbagai industri seperti pengolahan/tambang emas
dengan berbagai ukuran mesh maupun iondine number. Juga digunakan untuk dinding
partisi, penyegar kulkas, vas bunga, dan ornamen meja. Di balik legamnya,
barang gosong itu ternyata sangat kaya manfaat.
Karbon
aktif dapat digunakan sebagai bahan pemucat, penyerap gas, penyerap logam,
menghilangkan polutan mikro misalnya zat organic maupun anorganik, detergen,
bau, senyawa phenol dan lain sebagainya.
Pada saringan arang aktif ini terjadi proses
adsorpsi, yaitu proses penyerapan zat - zat yang akan dihilangkan oleh
permukaan arang aktif, termasuk CaCo3 yang menyebabkan kesadahan. Apabila
seluruh permukaan arang aktif sudah jenuh, atau sudah tidak mampu lagi menyerap
maka kualitas air yang disaring sudah tidak baik lagi, sehingga arang aktif
harus diganti dengan arang aktif yang baru.
Karbon aktif adalah sejenis absorben (penyerap)
berwarna hitam, berbentuk granula/butiran kecil, yang terbuat dari arang
tempurung kelapa, Kegunaan Karbon aktif adalah untuk media pengolahan air
kotor menjadi bersih (penjernih air) dan membantu menyerap bau pada air
sehingga kadar bau pada air menjadi berkurang.
III.
Alat
Dan Bahan
3.1. Alat
1. Erlenmeyer : 2 buah
2. Cawan Porselin : 1 buah
3. Corong Glass : 1 buah
4. Kertas saring : 2 buah
5. Heating Mantle : 1 buah
6. Termometer : 1 buah
7. Neraca : 1 buah
8. Kaca Arloji : I buah
3.2.
Bahan
1. Garam Kotor
2. Karbon Aktif
3. Aquadest
IV.
Prosedur
Kerja
1. Menimbang sebanyak 10 gram garam
kotor.
2. Melarutkan dalam air panas pada suhu
±800C sebanyak 100 ml.
3. Menambahkan 1gram serbuk karbon
aktif pada larutan garam.
4. Menggoyang-goyang selama ±5 menit.
5.
Menyaring
sampai larutan berubah menjadi bening.
6. Menguapkan larutan yang sudah di
saring dengan pemanasan sampai terbentuk kristal.
7. Menimbang kristal garam yang di
peroleh.
8. Menghitung persentase garam murni
dan persentase kotoran.
V.
Perhitungan
%
garam = massa kristal garam
Di ketahui : massa
sampel garam kotor = 10 gram

massa cawan kosong = 56,2 gram
massa cawan+kristal = 64,1 gram
Massa
kristal garam murni = massa cawan+kristal – massa cawan kosong
Massa kristal
garam murni = 64,1 gr – 56,2 gr
= 8,9 gr
Massa
kotoran garam
= massa sampel – massa kristal
= 10 gram – 8,9 gram
= 1,1 gram
% garam murni = massa kristal garam murni × 100
= 89%
% kotoran = massa kotoran garam × 100
= 11 %
VI.
Pembahasan
Dalam praktikum ini,
kami menggunakan garam dapur yang masih kotor sebagai zat padat atau dan air
sebagai zat cair atau zat pelarut. perbedaan
ukuran dari partikel-partikel komponen campuran dengan menggunakan
penyaring. Jika ukuran partikel zat yang akan dipisahkan berbeda ukuran dengan
partikel zat pencampurnya, maka campuran tersebut dapat dipisahkan dengan cara
filtrasi (penyaringan). Partikel yang mempunyai ukuran lebih kecil akan lolos
saringan dan partikel yang lebih besar akan tertinggal pada saringan. Cara
pemisahan dengan cara penyaringan ini dapat dilakukan untuk memisahkan padatan
yang mempunyai ukuran berbeda dan untuk memisahkan padatan dengan cairan.
Sedangkan untuk menyerap kotoran pada garam dapur di gunakan metode adsorpsi
dengan menggunakan karbon aktif sebagai penyerap. Larutan garam kotor yang di
tambahkan serbuk karbon aktif, lalu di goyang-goyang kan kemudian di saring
dengan menggunakan kertas saring ,berubah menjadi bening yang menandakan bahwa kotoran
telah terserap oleh karbon aktif dan tersaring pada proses filtrasi.
Setelah melakukan
perhitungan di dapatkan persentase garam dapur murni yang berwarna putih
sebanyak 89 % dan zat pengotor nya sebanyak 11 %. Hal tersebut menunjukkan
bahwa garam kotor yang di gunakan pada praktikum dapat di katakan cukup
baik,karena memiliki angka persentase yang cukup tinggi.
VII.
Kesimpulan dan Saran
7.1.
Kesimpulan
Dari praktikum yang di lakukan di peroleh persentase
garam dapur murni sebanyak 89 %, sedangkan untuk zat pengotor nya di peroleh
persentase sebanyak 11 %.
7.2.
Saran
1. Menggunakan
APD pada saat praktikum
2. Tertib
mengerjakan prosedur kerja
3. Mengembalikan
ke tempat semula baik peralatan maupun bahan yang di gunakan
4. Membersihkan
tempat kerja setelah melakukan praktikum
wah.. keren😂
ReplyDelete