Skip to main content

Posts

Sesurga bersama mu

“Sesurga Bersamamu” Oleh: Nurul Azizah Samar-samar terdengar kabar dari sang senja, temaram rupanya memekatkan luka dilulung hati. Dia jauh entah dimana dibawa cahaya menjauh. bagaimana cara ku jelaskan pada hati nan parau ini, Laksana hilang harapan bersama nya. dalam dunia kenyataan penuh dengan keentahan. ` Samar-samar terdengar kabar dari sang gemuruh, suaranya menakutkan untuk kehilangannya. Begitukah aku? Rumput-rumput di sana ingin aku bertanya, dimanakah dia? Dimanakah wajah manis teduh nya? Lalu muncul rasa ketidakraban ku, bahwa aku penuh dengan kehilangan. Malam kelam itu masih segar menjadi memori paling menakutkan, mencabik-cabik setiap sisi kehidupan ku abadi bersama kemurungan ini. Bagaimana mungkin aku harus berdiri di sini menerima takdir, bahwa nama nya telah terukir pada nisan kayu itu. Sebuah nama dengan pemilik nya, yang slalu aku rindukan, Haruskah aku mencari cara menanamkan percaya dalam hati ini. Suatu keharus...
Recent posts

Cerpen tanah air

Aku dan Negeriku Oleh : Nurul Azizah Kumpulan orang-orang yang diam-diam menggerogoti tiang-tiang bangunan yang indah itu, bahkan mereka pun enggan untuk membangun nya kembali apalagi menambahnya. Mereka asik dengan dirinya yang tak mau kalah dari teknologi. Mereka gunakan jabatan nya untuk makan roti yang keluar dari panggangan yang seharusya itu bukan di suguhkan untuk nya. Tetapi ia rela memakannya dengan cara menyamar mengenakan jas dan dasi sehingga orang-orang akan yakin bahwa roti itu adalah milik nya dan makhluk lemah akan suara hanya bisa diam tak berkutik karena mereka di kecam jika tak mau memberi roti itu. Apakah seperti itu negeri ku ini ? Para pejabat yang duduk di kursi panas menjadi dingin karena di alasi dengan segudang uang yang entah dari mana ia peroleh dan dengan cara apa. Sebagai seorang pelajar yang masih dangkal pemikirannya, aku berusaha berusaha keras untuk mengkritik mereka lewat apapun, berharap mereka mau mendengarkannya dan jernih pemikirannya ...

Cerpen Remaja

Di Balik Kembang Kamboja Oleh: N.A Kuntet adalah panggilan yang tepat menurut Arif, untuk memanggil Tono sahabat karib nya dengan sebutan itu. Karena Tono memiliki tubuh yang kecil dan tinggi badan yang cukup mengkhawatirkan untuk masuk satuan polisi. Namun Tono tidak pernah merasa tersinggung dengan panggilan itu, maklum Tono adalah tipe orang yang humoris dan tidak mudah tersinggung.             Terdengar suara dering bel yang memecahkan keheningan kelas sekaligus suara yang di tunggu-tunggu anak-anak di kelas termasuk Arif dan kuntet sebagai sahabat sehati yang dari tadi menguap membahas pelajaran bahasa aneh menurut mereka di laboratorium bahasa. Bu guru yang mengajar memberi perintah untuk memasukkan semua alat tulis dan juga buku-buku yang masih berserakan di atas meja ke dalam tas. “Rif, kita jadi kan renang hari ini?” kata Tono pada Arif. “Jadi, dong, tapi kita langsung balik kerumah gue ya, ntar makan siang ...

Cerpen remaja

Harapan tulisan nama di Lauhul Mahfuz Oleh : Nurul Azizah Begitu rahasia Allah mempertemukan aku dengan seseorang yang belum pernah aku rencanakan di awal. Takdir Allah benar-benar rahasia. Apa kah ini ujian atau petunjuk atau bahkan hanya sebuah cerita fiksi belaka yang akan memudar seiring waktu berjalan. Tapi ada hal yang masih sama aku rasakan dari awal hingga kini, aku sendiri pun tak tau apakah ini benar-benar aku dan perasaan ku atau orang lain. Tetapi mengapa rasa itu kian terang dan terus memekat seiring hari silih berganti. Benar apa yg engkau sampaikan, waktu begitu singkat untuk melihat kaca mata berlensa dengan tangkai nya berwarna hitam yang engkau miliki. Waktu juga begitu singkat untuk melihat ciptaan Allah yang berbeda dari insan yang lainnya. Sejauh waktu yang telah berjalan tanpa melihat kacamata milik mu, aku benar-benar seperti kehilangan orang yang pertama kali membuat aku kagum dengan penampilannya. Jika engkau mengetahui nya, salah satu alasan aku me...