PERCOBAAN
4
ISOLASI
LILIN (WAX) DARI SARANG LEBAH
I.
Tujuan
Memahami beberapa aspek dasar dalam isolasi senyawa bahan alam khususnya lilin
(wax).
II.
Dasar Teori
2.1.LILIN (WAX)
Lilin atau Wax merupakan senyawa ester yang dibentuk
oleh alkohol berantai panjang dan asam lemak berantai panjang.
Contoh dari alkohol panjang:
a. Setilalkohol
CH3(CH2)14 –
CH2 OH
b. Mirisilalkohol
CH3(CH2)28 –
CH2 OH
Lilin terdapat pada tumbuhan dan hewan yang mempunyai
fungsi yang berbeda-beda. Sebagai contohnya lilin spermaceti lilin ini terdapat
dalam bagian kepala ikan paus (sperm wale) yang diduga sebagai pengatur
kemampuan mengapung ikan paus tersebut bila menyelam pada perairan yang dalam
kemudian lilin lebah (beeswax) adalah senyawa dengan berat molekul tinggi yang
berfungsi sebagai bahan pembangun sarang lebah. Sedangkan contoh lilin yang
terdapat pada tumbuhan yaitu lilin carnauba, yang merupakan campuran
senyawa-senyawa dengan berat molekul tinggi, yang dihasilkan oleh tanaman
carnaubadan berfungsi sebagai pelindung daunnya dalam upaya pencegahan
penguapan air yang berlebih.
1
) Struktur Lilin Spermaceti
CH3(CH2)15 –
O – C – (CH2)14CH3 : setil palmitat
II
2) Zat Penyusun Lilin Lebah
CH3(CH2)29 –
O – C – (CH2)24CH3
II
O
3) Zat Penyusun Lilin carnauba
CH3(CH2)23 –
O – C – (CH2)26CH3
II
O
Lilin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
lemak. Oleh karena itu lilin yang terdapat pada tumbuhan berfungsi sebagai
lapisan pelindung terhadap air. Misalnya yang terdapat pada daun dan buah.
Lilin juga memegang peran penting sebagai penahan air pada binatang, misalnya
Domba, Burung dan Serangga.
Lilin tidak mudah terhidrolisis seperti lemak dan tidak
dapat diuraikan oleh Enzim yang mengurai lemak. Oeh karena itu lilin tidak
berfungsi sebagai bahan makanan.
2.2.BeesWax
BeesWax atau
sering ditulis dengan Bees Wax atau lebih dikenal dengan Lilin Lebah atau Malam lebah. Beeswax
adalah hasil proses metabolisme dari kelenjar lilin yang dimiliki lebah, -hasil
metabolisme itu dikeluarkan (diekskresi) melalui ruas-ruas bagian abdomen.
BeesWax yang dihasilkan lebah pekerja tidak dikumpulkan oleh lebah dari bunga,
tetapi dibuat dalam kelenjar yang terletak di sebelah bawah perut lebah dengan
meminum madu dan memakan tepung sari yang banyak. BeesWax dihasilkan lebah
pekerja muda seusia 12 hari, lebah pekerja ini membangun sarang lebah. Sarang
lebah ini terbuat dari BeesWax dengan bahan dasar madu. Untuk menghasilkan 1 kg
Beeswax, lebah bisa menghabiskan madu 7-15 kg.
Warna
lilin/beeswax bervariasi, putih kekuningan sampai warna kuning gelap. Sifat
Lilin pada suhu kamar sedikit lunak. Pada suhu dingin, mudah pecah sedangkan
pada suhu +/- 70C Beeswax akan meleleh dan lengket.
2.3. Kegunaan Bees Wax
BeesWax atau
lilin lebah banyak sekali kegunaanya, sudah sejak zaman dahulu,seperti dipakai
untuk memumikan mayat dan membuat cairan pembakar suluh zaman Mesir Kuno. Di
Indonesia, malam lebah lancing (Trigona) digunakan untuk membuat batik tulis.
Beeswax saat ini dimanfaatkan untuk industri farmasi dan bahan dasar kosmetika,
pembuatan lilin penerangan, dan industri perlebahan. Contohnya, BeesWax
digunakan untuk membuat salep, berbagai lotion, krim dingin, lipstick, pelapis
pil, perekat, krayon, permen dan tinta.
Pada industri
farmasi, malam lebah digunakan sebagai bahan pembuat plester atau kain
pembalut, obat-obatan luar, campuran bahan-bahan tahan air atau waterproof,
cairan tinta, campuran pensil, campuran semir dan zat pengkilat. BeesWax
mengandung senyawa organik hidrokarbon jenuh (saturated hydrocarbon),
ester-ester dan alkohol monoester, kolesterol dan mineral-mineral tertentu
dalam jumlah sedikit.
2.4. Kandungan Sarang Lebah
1. Madu
Madu adalah cairan alami yang umumnya
memiliki rasa manis yang dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman
(floral nectar) atau bagian lain dari tanaman (extra floral nectar) atau
ekskresi serangga.
A. Komposisi Madu
Madu mengandung air 13%
– 22 % dari beratnya, tergantung jenis produknya. Kandungan air yang ideal
dalam madu adalah sampai 18%. Selebihnya, komposisi terbesar adalah
monosakarida dalam bentuk glukosa dan fruktose (75% – 85%). Lalu dalam
persentase yang kecil adalah sukrosa, maltosa, dan yang sangat penting adalah
apa yang disebut sebagai phytochemicals dari berbagai jenis
tumbuhan tergantung dari mana lebah
memperoleh nectarnya. Phytochemicals adalah nama umum zat kimia alami
yang aktif secara biologis yang berasal dari tanaman. Setiap tanaman memiliki phytochemicalnya
sendiri-sendiri dan memiliki nama khusus tergantung tanamannya. Misalnya tomat
dan semangka menghasilkan lycopene, teh dan bawang menghasilkan quercetin,
anggur menghasilkan anthocyanin dlsb. Phytochemical-phytochemical
inilah yang antara lain berperan aktif membuat madu memiliki berbagai khasiat
pengobatan.
B. Khasiat Madu dan Cara Kerjanya
Madu memiliki khasiat sebagai obat untuk
berbagai penyakit karena memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Madu bersifat Herbal Tonic dari berbagai phytochemical yang terkandung didalamnya. Phytochemical ini selain membantu penyembuhan juga membantu metabolisme tubuh. Salah satu kelas phytochemical yang penting untuk pengobatan adalah apa yang disebut flavonoid yang berasal dari berbagai tanaman pangan dan tanaman obat (di alam terdapat sangat banyak tanaman obat yang tidak selalu diketahui oleh manusia, tetapi lebah mengetahuinya).
2. Madu bersifat sebagai antioxidant yang akan mengendalikan radikal bebas di dalam tubuh kita. Radikal bebas atau juga biasa disebut Reactive Oxygen Metabolities (ROM) ini apabila tidak dikendalikan menyebabkan inflamasi akut, panas dalam tubuh dan bengkak di sekitar luka. ROM yang tidak terkendali juga menyebabkan inflamasi kronis seperti anthritis, asma, tendonitis dan borok pada luka. Dengan pengendalian antioxidant dari madu, ROM dapat bekerja efektif untuk tubuh kita tetapi tidak sampai menimbulkan inflamasi yang akut maupun yang kronis.
1. Madu bersifat Herbal Tonic dari berbagai phytochemical yang terkandung didalamnya. Phytochemical ini selain membantu penyembuhan juga membantu metabolisme tubuh. Salah satu kelas phytochemical yang penting untuk pengobatan adalah apa yang disebut flavonoid yang berasal dari berbagai tanaman pangan dan tanaman obat (di alam terdapat sangat banyak tanaman obat yang tidak selalu diketahui oleh manusia, tetapi lebah mengetahuinya).
2. Madu bersifat sebagai antioxidant yang akan mengendalikan radikal bebas di dalam tubuh kita. Radikal bebas atau juga biasa disebut Reactive Oxygen Metabolities (ROM) ini apabila tidak dikendalikan menyebabkan inflamasi akut, panas dalam tubuh dan bengkak di sekitar luka. ROM yang tidak terkendali juga menyebabkan inflamasi kronis seperti anthritis, asma, tendonitis dan borok pada luka. Dengan pengendalian antioxidant dari madu, ROM dapat bekerja efektif untuk tubuh kita tetapi tidak sampai menimbulkan inflamasi yang akut maupun yang kronis.
3. Madu bersifat antibiotic,
antiseptic dan antifungal yang menghambat atau
menghentikan pertumbuhan berbagai bakteri patogen, mikroorganisme dan juga
jamur. Melalui kadar airnya yang rendah dan sifat hygrokopis-nya madu
menyerap cairan dalam bakteri, jamur dan mikroorganisme lain sehingga mereka
tidak dapat tumbuh. Sifat dan cara kerja ini yang membuat madu efektif untuk
luka luar. Ketika madu bercampur dengan cairan tubuh, enzym glucose oxidase
yang terkandung didalamnya akan aktif dan menghasilkan apa yang disebut Hydrogen
Peroksida. Hydrogen Peroksida sangat efektif berperan sebagai antiseptic
dan anti-inflamatory.
2. Propolis
Propolis berasal dari
terutama resin, yang dikumpulkan oleh lebah pekerja yang tugasnya khusus memang
mencari resin dari daun yang baru tumbuh dan bagian kulit batang pohon
tertentu. Di sarang, resin tersebut dicampur dengan sedikit: lilin lebah, enzym
dan madu, sebelum akhirnya menjadi propolis. Jadi, propolis adalah senyawa
resin dengan: sedikit lilin lebah, enzim dan madu.
Bagi lebah, propolis
berguna untuk menambal sarang lebah yang bocor dan memperkuat sarang. Selain
dari itu fungsi propolis yang tidak kalah pentingnya bagi lebah adalah untuk
membungkus (memumikkan) bangkai binatang yang terjebak masuk ke sarang agar
tidak membusuk. Jadi propolis dipakai oleh lebah untuk mensterilkan sarang,
menghentikan pertumbuhan dan penyebaran bakteri, virus dan jamur. Adakalanya,
ada binatang yang terjebak masuk ke sarang lebah, misalnya binatang jenis
serangga, bahkan tikus. Binatang ini biasanya disengat beramai-ramai sampai
mati. Lalu lebah-lebah akan melumuri bangkai binatang ini dengan propolis
sehingga tidak ada kuman pembusuk yang dapat bekerja. Maka bangkai ini menjadi
mumi, tidak mengalami pembusukan, melainkan penyusutan.
Propolis menyelimuti
bagian dalam dari sarang lebah. Demikianlah, sehingga sarang lebah adalah
sebuah bangunan yang bersistem kekebalan, sistem keamanan dari berbagai kuman
atau bakteri pembusuk. Maka tidak heran, semua bahan makanan lebah di dalam
sarang tidak akan mengalami pembusukan atau fermentasi. Ketika sebuah sarang
lebah dikoyak oleh manusia untuk dituai madunya, maka sejak ini sistem
kekebalan tersebut rusak. Jika madu tidak segera dikemas secara kedap udara dan
higienis, maka sejak ini proses pembusukan atau fermentasi mulai terjadi.
Propolis mengandung
ratusan bahan kimia, tetapi para ilmuwan baru berhasil mengidentifikasi dan
memberi nama sekitar 30-an di antaranya. Komposisi propolis yang baru dipanen
dari sarang lebah umumnya terdiri dari kurang lebih 50% resin, 30 % lilin
lebah, 10 % essential oils, 5 % pollen dan 5 % sisa-sisa tanaman. Karena
komposisinya yang demikian tidak seluruh bagian propolis bisa dimakan sebagai
obat atau makanan suplemen.
Setelah dipanen dari
sarangnya propolis harus di ekstraksi dengan air atau minyak makan untuk
mengambil bahan-bahan yang bisa dimakan tersebut. Di Barat, ekstraksi juga
dilakukan menggunakan ethanol atau alkohol, namun hal ini tidak halal untuk
konsumsi kaum muslimin jadi ekstraksi menggunakan alkohol tidak boleh
dilakukan. Karena lebah pekerja mengambil resin dari tanaman-tanaman sekitar
tempat sarangnya, maka komposisi propolis sangat bervariasi tergantung
daerahnya, namun subhanallah, seluruh propolis memiliki khasiat
pengobatan yang sangat mirip satu sama lain. Khasiat tersebut adalah propolis
bersifat antiseptic, antibiotic, antifungal, anti-inflamatory, dan
kemampuan detoksifikasi. Sungguh Allah swt telah memberi kemampuan
lebah-lebah tersebut di manapun mereka berada untuk mampu mengumpulkan
bahan-bahan kimia yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan sarang lebah dan
lebah-lebah yang tinggal di dalamnya.
A.
Propolis Bisa
Menjadi Obat
Ada lima alasan mengapa
propolis dapat menjadi obat :
1. Lebih
dari 180 phytochemicals ada di dalam propolis antara lain flavonids,
berbagai turunan asam orbanic, phytosterols, terpenoids dlsb. Zat-zat ini
terbukti memiliki berbagai sifat anti-inflamatory, antimicrobial,
antihistimanine, antimutagenic dan anti allergenic.
2. Flavonids yang ada dalam propolis selain
bersifat antioxidant yang mencegah infeksi, juga menumbuhkan jaringan.
Kandungan pimia propolis yang meningkatkan tumbuhnya jaringan tersebut antara
lain adalah sebagai akibat dari sifat tissue strengthening dan regenerative
effect dari quercetin, kaemferol, epigenin dan luteolin.
3. Aktifitas
antibiotic dari phytochemicals yang ada di dalam propolis antara lain
disebabkan oleh berbagai turunan asam organic seperti cinnamic, ferrulic,
benzoic, caffeic, coumaric, terpenes dan turunan-tuirunn berikutnya seperti
limonene, p-cymene, eugenol, galangin dan quercetin.
4. Sifat
antifungal yang ada di propolis yang dihasilkan oleh phytochemicals seperti
flavonoids pinocembrin, quercetin, sakauranetin dlsb.
5. Sifat
antivius propolis yang berasal dari turunan-turunan asam organik seperti
Caffeic Acid Phenethyl Ester (CAPE).
3. Pollen
Pollen dikumpulkan oleh
lebah pekerja khusus (yang berbeda dari lebah pengumpul nectar) dari berbagai
tumbuhan. Tumbuhan penghasil pollen belum tentu sama dengan tumbuhan penghasil
madu. Di sarang lebah, pollen digunakan sebagai sumber makanan utama bagi lebah
yang memberikan protein, lemak dan vitamin, melengkapi sumber karbohidrat yang
berasal dari madu dan nectar.
Karena pollen
sebenarnya adalah alat reproduksi jantan dari tumbuhan, maka didalamnya sangat
kaya zat-zat kimia penting bagi kehidupan tumbuhan yang bersangkutan, secara
umum zat-zat ini kita sebut phytochemicals. Secara khusus phytochemicals
yang umumnya ada di dalam pollen terlepas dari jenis tumbuhan apapun asalnya
adalah carotenoids, flavonoid dan phytosterols. Pollen yang segar
yang belum mengalami pemanasan juga mengandung berbagai enzym, coenzym dan
hormon.
1) Khasiat Pollen
Dalam Pengobatan
Khasiat pengobatan yang
terkandung didalam pollen sudah lama dikenal orang terutama dari kemampuannya
untuk detoksifikasi (penawar racun) dan bahan kimia berbahaya dari dalam tubuh.
Pollen juga terbukti efektif untuk melawan anemia, fatique, infertilitas,
impotensi dan bahkan kanker. Kemampuan pollen sebagai obat ini adalah
karena carotenoids, flavonid dan phytosterol selain berfungsi
untuk detoksifikasi, juga bersifat antiviral, antibacterial, anti allergenic,
anti inflamatory dan antimutagenic. Phytosterols khusus seperti lycopene dan
beta-sitosterol terbukti menurunkan risiko kanker prostat.
Flavonoids yang ada di
dalam pollen dapat menurunkan kolesterol, menstabilkan dan menguatkan
capillaries sehingga secara keseluruhan menurunkan risiko penyakit
cardiovascular. Flavonoid khusus yang disebut Rutin yang terkandung dalam
konsentrasi cukup tinggi di pollen effective untuk mencegah varicose, venous
insufficiency, hemorrhoids, hipertensi dan diabetic retinopathy. Karena
kandungan vitamin dan protein dalam konsentrasi tinggi di dalam pollen, maka
pollen dapat mempercepat proses penyembuhan dan lebih unggul dari makanan
suplemen lainnya.
4. Royal Jelly – Makanan Para Ratu
Di dalam sarang lebah,
royal jelly dipakai untuk memberikan makanan kepada seluruh larva yang ada di
dalam lebah selama tiga hari saja, selanjutnya hanya larva yang akan menjadi
ratu yang terus diberi makan royal jelly sepanjang hidupnya. Karena makanan
yang berbeda ini (ratu makan royal jelly sedangkan lebah lain makan madu dan
pollen), maka ratu lebah berusia sangat panjang dibandingkan dengan lebah umumnya.
Apabila lebih biasa
umurnya hanya berkisar 7 sampai 8 minggu, maka lebah ratu usianya berkisar
antara 5 sampai 7 tahun (35 – 50 kali lebih panjang usianya dibandingkan lebah
biasa).
Dengan konsumsi yang
berbeda pula lebah ratu memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari lebah biasa
(40% lebih besar) dan lebih berat (60% lebih berat). Kehebatan lain dari
ciptaan Allah dalam bentuk lebah ratu ini adalah dalam hal reproduksi, meskipun
ratu hanya kawin sekali saja seumur hidupnya – lebah ratu mampu bertelur dalam
jumlah yang melebihi berat badannya setiap hari.
1) Komposisinya
Kandungan secara umum
seperti kadar air sekitar 60%-70 %, protein 13 %, karbohydrat 15 %, lemak 5 %
dan zat-zat organic lainnya sekitar 1 %. Yang juga sudah diketahui adalah royal
jelly mengandung seluruh jenis asam amino essensial dan non essensial,
karbohydratnya berupa fruktosa dan glukosa, lemaknya terdiri dari asam lemak
jenuh dan tak jenuh dan phospholipids. Vitamin yang terkandung didalamnya
adalah seluruh jenis vitamin B, vitamin A, C, D, E dan K.
Komponen lain yang
sudah terdeteksi meliputi collagen yaitu protein yang sangat penting untuk
kesehatan dan pertumbuhan jaringan, kulit, rambut, kuku, tulang, otot dan dan
penguat dinding-dinding saluran dalam tubuh kita. Enzym yang terdapat
didalamnya meliputi enzym superoxide dismutase, catalase, peroxidase dan
glutathione peroxidase. Asam nucleid yang ada meliputi DNA (deoxyribonucleic
acid) dan RNA (ribonucleic acid). Selain zat-zat tersebut juga terdeteksi di
dalam royal jelly adanya gamma globulins yang sangat penting untuk imunisasi,
dan methyl p-hydroxybenzoat (metil paraben) untuk antooxidant.
2) Khasiat Royal
Jelly Untuk Pengobatan
Berbagai khasiat Royal
Jelly untuk pengobatan antara lain :
1. Mengobati
infeksi di perut, varicose, dispepsia, impotensi, fatique, anorexia, lemah
sahwat, infertilitas, infeksi visrus dan bacteri. Penelitian ilmiah mengenai
hal ini telah banyak dilakukan di China, Rusia dan negara-negara bekas blok
timur.
2. Meningkatkan
imunitas tubuh seperti yang terbukti dari penelitian di Sarajevo ketika terjadi
epidemic. Patien yang diberi royal jelly hanya 9 % yang terjangkit penyakit
sementara pasien yang tidak diberi royal jelly 40 %nya terjangkit.
3. Penelitian
di Jepang tahun 2001 membuktikan bahwa royal jelly efective untuk mengobati
fatique dan stress.
4. Royal
jelly menurunkan kolesterol dan triglyceride seperti ditunjukkan hasil riset di
China tahun 1995. Dari riset tersebut terbukti royal jelly menurunkan LDL yaitu
kolesterol yang buruk dan menaikkan HDL yaitu kolesterol yang baik.
5. Kemampuan
royal jelly menurunkan tekanan darah juga terbukti melalui penelitian di jepang
tahun 2004 lalu.
6. Vitamin
A, C dan E yang ada di dalam royal jelli bekerja secara sinergis dengan
carotenoids mencegah kerusakan kulit karena bahan kimia atau karena matahari
dan lebih jauh lagi juga menurunkan risiko kanker kulit.
7. Banyak
nutrients yang ada di dalam royal jelly, antimicrobial proteins, berbagai
enzymes dan gamma globulin bekerja sama mencegah infeksi dan menstimulasi
imunitas tubuh.
8. HDA
dan asam lemak jenuh rantai pendek yang ada dalam royal jelly berfungsi mirip
detergen yang menghancurkan membrane sel bakteri, jamur dan virus. HDA juga
berfungsi mencegah atheroclerosis.
Berbagai
vitamin B yang ada dalam royal jelly yang kaya akanhormon, phytosterols dan
phospholipids menurunkan kolesterol dan ini yang membuat orang ’awet muda’.
III.
Alat Dan Bahan
3.1. Alat
1.
Labu Didih 250 ml :
1 buah
2.
Kondensor :
1 buah
3.
Sokhlet :
1 buah
4.
Hot Plate :
1 buah
5.
Selang :
2 buah
6.
Kertas saring :
1 buah
3.2. Bahan
1.
Sarang Lebah : 3,07 gr
2.
Pelarut N-Heksan : 200 ml
3.
Vaselin : (secukupnya)
IV.
Prosedur Kerja
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
2.
Menimbang massa sarang lebah yang akan di gunakan
3.
Mengguting atau memotong sarang lebah yang sudah di
timbang menjadi lebih kecil-kecil
4.
Memasukkan sarang lebah yang sudah di gunting kedalam
kertas saring
5.
Menyiapkan peralatan untuk ekstraksi
6.
Mengisi labu didih dengan pelarut N-heksane sebanyak
200 ml
7.
Memasang sokhlet, kemudian memasukkan sarang lebah yang
sudah di bungkus dengan menggunakan kertas saring
8.
Memasang kondensor, lalu mengalirkan air dan melakukan
ekstraksi
9.
Melakukan ekstraksi hingga semua lilin pada sarang
lebah telah terekstrak
10. Menghentikan
ekstraksi apabila seluruh lilin pada sarang lebah telah terekstrak di tandai
dengan warna pelarut pada sokhlet menjadi bening
V.
Perhitungan
Diketahui :
Massa sampel = 3,07 gram
Massa Kristal = 0,23 gram
Ditanya :
% Lilin =…..?
Jawab :



=
7,5 %
VI.
Pembahasan
Ekstraksi adalah pemisahan
satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut.
Ekstraksi juga merupakan proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu
campuran homogen menggunakan pelarut cair (solven) sebagai separating agen.
Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari
komponen-komponen dalam campuran.
Sarang lebah yang
digunakan dalam percobaan ini gunting atau di potong-potong terlebih dahulu
agar menjadi lebih kecil. Digunakan yang berupa potongan yang lebih kecil
tujuannya adalah agar lebih mudah larut dengan pelarut. Hal ini dikarenakan
semakin kecil permukaannya (sampel) maka akan semakin cepat larut dan bereaksi
dengan pelarutnya.
Hasil yang diperoleh dari
percobaan ini adalah kristal berwarna kuning pudar yang mengandung lilin (wax)
sebesar 

VII.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
a)
Lilin (wax) dari sarang lebah dapat dihasilkan dari
isolasi sarang lebah dengan cara ekstraksi .
b)
Kadar lilin (wax) dari sampel sarang lebah adalah 

Saran
a)
Pengecekan alat dan bahan sebelum praktikum dimulai.
b)
Serius, teliti, dan cekatan dalam melakukan praktikum.
c)
Menggunakan masker atapun APD lainnya pada saat melakukan
praktikum.
Comments
Post a Comment