Syair-syair Penguasa Tahta
Oleh : Nurul Azizah
Sekumpulan merak memamerkan
kemolekannya diantara dahan mahoni
Menyihir tanpa sebab
dan paksa
Seluruh mata dengan
sederhana terpana
Penuh kuasa dari sang
maha pencipta
Syair-syair dari
kepulauan nun jauh di sana
Menyeru dan
mengkabarkan kehadirannya
Ombak berlomba menghias
panorama senja
Pasirpun ikut suka cita
menyambut kedatangannya
Angklung dan gamelan
merdu menyihir perhatian mata
Wayang-wayang menari
dengan segala bentuk keunikannya di atas tangan dalang
Lukisan batik menjadi
corak meteran kain mori
Jadilah, engkau
Indonesia ku
Tersembunyi, jeritan
rakyat dari pinggiran sudut-sudut kota
Menyeru persatuan laksana
dilema
Sapa nan hangat bak
dikubur dalam masa
Rajutan nama pejuang nyaris
tertutup dalam lembaran buku sejarah
Penguasa-penguasa
bertingkah, jangan kau diam saja
Kau basmi
syaitan-syaitan serakah jabatan dan tahta
Bersorak senang karena
keterpurukan merajalela
Hinga kekuatan seketika
pujian membanjiri kota
Rajutan-rajutan budaya
harus kau mulai lagi
Jauhkan sekat-sekat
perbedaan, jadikan ia sebuah kekuatan
Jangan tidur nyaman
diatas sofa empuk,
Sedang mereka di sana
menjerit menuntut adilnya perbicangan hukum
Kelok-kelok perbedaan
adalah kekuatan
Bukan perpecahan
apalagi pelecehan
Kami butuh persatuan
membuktikan kekuatan
Karena rumpun budaya
dan bahasa adalah kekayaan
Bangsa besar ini
merindukan perjuangan abadi
Tanpa korupsi dan
jatuh-menjatuhkan diri
Tanpa obat merusak dan
mengkubur akan budi
Karena bangsa ini lahir
dari perjuangan suci
Comments
Post a Comment