Rupiah Terkikis Rakyat Menangis
Oleh : Nurul Azizah
Redup lampu kota
bersahabat malam kian memekat
Sudut-sudut pinggiran
kota kian hening tanpa suara
Laksana selesai sudah
kisah hari ini
Ku tunggu kau esok
bersama matahari
Peluh bajir tanpa
seruan
Bom bandir dagang
menyeret-nyeret raga
Teriakan terbungkam
dalam kotak-kotak politik
Menjadi budak, entah
siapa tuannya
Rupiah ku kian memudar
Apakah dolar harus ku
tenarkan?
Lalu siapa perajut
rupiah ku kelak?
Bagaimana jika terkubur
tanpa nisan dan kembang?
Tidakkah kau lihat di
sana,
Rakyat kecil ku
berteriak
Meronta, harus kau
apakan?
Kau kikis milikmu
sendiri, semata penuhi perut lapar mu
Rupiah ku jatuh
dihadapan sidang pejabat berdasi
Sedang kau permisi
lari, seolah bukan bagian beban diri
Wahai penenrus bangsa,
bangunlah negeri ini
Jangan jadikan budak
politik rakyat kecil mu
Bangunlah ia dengan
cerdas mu
Bukan cerdas membodohi
keawaman
Jadilah perajut rupiah
Indonesia ku
Bukan penindas, apalagi
menguburnya dalam-dalam.
Comments
Post a Comment